Mengobati Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) dengan Secukinumab dari Novartis

Mengobati Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) dengan Secukinumab dari Novartis

Mengobati Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) dengan Secukinumab dari Novartis – Mungkin bagi sebagian orang masih terdengar asing sekali nama penyakit Ankylosing Apondylitis atau disingkat AS dan Psoriatic Arthiritis atau PsA. Jujur aja aku sendiri belum lama ini baru saja mengenal kedua penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh ini.

Tepatnya pada tanggal 21 Maret 2019 aku berkesempatan untuk menghadiri press conference yang diadakan oleh Novartis di Double Tree Hotelm Jakarta. Acara presscon ini diadakan oleh Novartis dalam rangka memperkenalkan inovasi terobosan terbaru mereka mengenai  alternatif pengobatan penyakit AS dan PsA.

Sebelumnya kita cari tahu dulu yuk apa sih Ankylosing Apondylitis dan Psoriatic Arthiritis ini, bagaimana gejalanya dan apa penyebab yang dapat membuat seseorang bisa mengalami penyakit ini. Untuk awam seperti kita mudahnya Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) adalah penyakit auto imun yang termasuk dalam penyakit reumatik inflamasi.

Ankylosing Spondylitis (AS) merupakan penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat. Keadaan abnormal seperti ini menyebabkan peradangan (artritis) pada sendi tulang belakang. Penyakit ini dapat membuat ruas tulang belakang menyatu, sehingga penderita sulit bergerak, menjadi bungkuk, dan mengalami kesulitan bernapas.

Sedangkan Psoriatic Athritis (PsA) merupakan penyakit autoimun yang masih sama seperti AS di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat. Hal tersebut menyebabkan peradangan pada persendian serta kelebihan produksi sel-sel kulit, sehingga penderitanya mengalami ruam-ruam kulit kemerahan.

Hal ini dijelaskan oleh Dr. Rudy Hidayat SpPD-KR yang turut hadir untuk memberikan sosialisasi mengenai kedua penyakit tersebut. Selain Dr. Rudy, saat acara kemarin hadir juga dua orang nara sumber yang merupakan pasien Ankylosing Spondylitis yaitu Dr. Adhiyatma Prakasa Gunawan, dan pasien Psioriatic Arthritis yaitu Drg. Rio Suwandi.

Dr. Rudy memaparkan bahwa Sekitar 85%-95% pasien penderita AS dan PsA menunjukan postifi pada gen HLA-B27 yaitu gen kuat yang meningkatkan risiko beberapa penyakit reumatik.

Secukinumab Terobosan baru dari Novartis

Novartis memiliki misi untuk menemukan pengobatan yang inovatif untuk meningkatkan dan memperpanjang hidup para pasien AS dan PsA. Novartis menggunakan inovasi yang berbasis sains, dan memfokuskan untuk bisa menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan pengobatannya.

Yaitu Secukinumab yang merupakan terobosan pengobatan baru dari Novartis. Secukinumab dinilai efektif mampu membantu pasien psoriatis untuk mendapatkan kembali kulit yang bersih hingga 90%.  Obat ini telah memiliki seertifikat dari Badan POM, dan diluncurkan pada tahun 2017 oleh Novartis.

Seperti yang kita ketahui bahwa produk Novartis sudah menjangkau hampir 1 miliar orang di seluruh dunia. seperti yang dituturkan oleh Presiden Direktur Novartis Group Indonesia yaitu Mr. Jorge Wagner pada saat acara kemarin, bahwa “Novartis berkomitmen untuk memperluas akses terhadap obat-obatan kami untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kami memastikan bahwa produk kami tersedia, baik di dalam maupun di luar JKN. Saya sangat yakin bahwa JKN merupakan sistem kesehatan yan gsangat baik yan gakan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat, dan Novartis sangat bangga bisa menjadi bagian dari sistem tersebut.” Ujarnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan atas penyakit dan manajemennya bagi masyarakat luas, Novartis melakukan banyak sekali kegiatan seminar awam yang bekerja sama dengan praktisi kedokteran serta grup pasien, dan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat luas melalui media-media, dan lain sebagainya.

Semoga dengan adanya alternatif pengobatan seperti Secukinumab serta masyarakat yang lebih aware lagi mengenai penyakit auto imun seperti ini, Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang lebih peduli dengan kesehatan. 🙂

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *