Ikut sedih sekali melihat saudara-saudara kita di beberapa wilayah Indonesia mengalami bencana Karhutla yang selalu terjadi berulang-ulang setiap tahunnya. Sudah pasti dampaknya sangat banyak, termasuk berdampak pada kesehatan masyarakat juga.
Akibat karhutla, kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki status berbahaya. Diantaranya kondisi udara di Pekanbaru, Sampit, dan Palembang.
Menurut informasi terkini yang aku dapatkan, sejak februari hingga september 2019 jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat dari kebakaran hutan dan lahan ini sudah mencapai 900ribu lebih orang. Jumlah yang sangat banyak sekali.
Masyarakat yang terdampak ISPA akibat karhutla ini tersebar di 6 provinsi diantaranya yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Selain dampak kesehatan seperti ISPA, dampak lain yang sangat merusak pun sangat banyak seperi aktivitas masyarakat yang tentunya jadi terhambat akibat kabut asap, terbunuhnya satwa liar yang habitatnya hangus terbakar, dan masih banyak lagi dampak-dampak negatif lainnya.
Rumah Zakat Lakukan Berbagai Aksi Peduli Bencana
Menanggapi bencana karhutla tahun ini yang cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sejak bulan Agustus Rumah Zakat sudah menugaskan 100 relawan yang kirim ke 6 provinsi yang mengalami bencana karhutla ini.
Selain itu berbagai aksi dan kegiatan pun dilakukan untuk ikut serta menanggulangi dan bisa mengurangi bencana yang terus berulang setiap tahun ini, diantaranya yaitu :
- Menghimbau kepada masyarakat, sampai ke mesjid-mesjid untuk melakukan solat istisqa (solat untuk meminta hujan) bersama.
- Mendorong regulasi kepada pemerintah untuk menindak tegas kepada oknum yang dengan sengaja membakar hutan.
- Berencana membangun titik-titik kanal aliran air di beberapa tempat yang sering terjadi kebakaran hutan.
- Mengedukasi masyarakat yang berada di wilayah yang sering terjadi kebakaran hutan untuk menjaga serta siap mengantisipasi jika terjadi bencana kebakaran hutan.
Rumah Zakat Berangkatkan Armada Logistik dan Mobil Oksigen
Nah pada hari rabu tepatnya tanggal 25 Sepetember 2019, Rumah zakat kembali memberangkatkan armada tambahan berupa mobil oksigen dan armada logistik yang membawa oksigen, obat-obatan dan masker N-95. Selain itu menugaskan relawan tambahan untuk melakukan aksi peduli bencana ke lokasi yang terdampak.
Ada sekitar 7 mobil oksigen dan 50 orang relawan yang diberangkatkan kemarin, sebelumnya sudah ada 8 mobil oksigen dan 100 orang relawan yang sudah bekerja keras ikut menanggulangi bencana karhutla.
Selain itu Rumah Zakat juga menyediakan pos darurat kabut asap, pos segar bagi para relawan, peralatan logistik, ambulance, sampai layanan kesehatan. Dan telah mendistribusikan 15.200 masker ke Pontianak, Pekanbaru, Palembang, Palangkaraya, Banjarmasin, Medan, dan Padang.
Saat acara pelepasan keberangkatan armada dan relawan kemarin tanggal 25 sepetember, aku juga berkesempatan hadir di acaranya. Bapak Nur Effendi selaku CEO RUmah Zakat menuturkan bahwa Rumah Zakat akan terus berupaya memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat yang terpapar asap.
“Penanggulangan bencana ini bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab, tapi kita juga mempunyai kewajiban untuk memberikan solusi atas bencana asap yang terjadi ini.” Tutur Bapak Efendi.
Kemudian Rumah Zakat juga ternyata sudah meyediakan Safe House bagi warga yang terdampak kabut asap di 5 lokasi yaitu 2 safe house di Pekanbaru, 1 safe house di Pontianak dan 1 safe house lagi di Jambi.
Semoga dengan berbagai aksi peduli bencana dari kita semua melalui Rumah Zakat ini banyak menolong saudara-saudara kita di sana yang terkena bencana karhutla. Amin.